GenOil didirikan di Makasar, Sulawesi Selatan sejak 2011 dan pabrik pengolahannya berdiri sejak 2014 dengan kapasitas 2000 Kg Jelantah/hari (skala kecil) yang tidak akan menggerus pasar Pertamina. Bahkan Pertamina dapat mencabut subsidinya ke agen tertentu yang berkerjasama dengan Gen Oil. ADVERTISEMENT Pengolahandi Pabrik. Setelahnya buah kelapa sawit dipanen, lalu akan dikirim ke pabrik dan disterilisasi menggunakan uap. Itulah mengapa kita sering merasa sakit tenggorokan setelah mengonsumsi minyak jelantah atauu minyak yang telah di pakai berulang kali. C. Kesimpulan. Sebaranlokasi sumber minyak jelantah yang tidak simetris dengan lokasi pabrik pengolahan biodiesel, teknologi pengolahan (terutama yang dikelola oleh masyarakat) yang belum cukup efisien dan kualitas biodiesel hasil olahan minyak jelantah yang masih perlu diuji lebih jauh, menjadi tantangan selanjutnya. Dari sisi lingkungan, pengolahan RejekiMitra Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan limbah lingkungan dalam bentuk Jasa pengelolaan / pengepulan limbah minyak jelantah dari masyarakat dan industri pengolah makanan yang memiiki konsep dan budaya " Go Green Management " dikemas secara profesional, Read More Posted on Nov 6, 2020 KONSEP 50% BISNIS + REPUBLIKACO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mendapat tawaran kerja sama dari sebuah perusahaan swasta asal Jepang untuk pengolahan minyak jelantah (limbah minyak goreng). Nantinya, minyak jelantah akan diolah menjadi biodiesel sebagai zat aditif bahan bakar minyak (BBM). Satuliter jelantah dibeli pabrik pengolahan minyak goreng bekas jadi biodiesel ini Rp2000. Yayasan Lengis Hijau melalui unit usahanya PT. Bali Hijau Biodiesel baru beroperasi tiga tahun di Kota Denpasar, Bali. Dirintis oleh Caritas Switzerland, lembaga bantuan sosial global dari Swiss bekerja sama dengan pemerintah kota Denpasar. Minyakjelantah akan diolah menjadi biodiesel sebagai zat aditif bahan bakar minyak. Perusahaan Jepang Ajak Pemkot Bogor Olah Minyak Jelantah | Republika Online REPUBLIKA.ID BaliHijau Biodiesel. Implementasi biodiesel berbasis minyak jelantah di Indonesia dapat dilakukan dengan beberapa program, diantaranya: - Program mandatori biodiesel. Kontribusi biodiesel berbasis minyak jelantah sebesar 2.765 kL dari 2014-2018. Adapun produksi kemudian berhenti karena faktor keterbatasan bahan baku dan tingginya biaya produksi. PALMSLUDGE OIL CLEANER Informasi tUJUAN KAMI Kami mengumpulkan LimbahJelantah dan Limbah Sawit bertujuan untuk TENAGA BIODIESEL Kami mengubah minyak bekas / jelantah anda menjadi tenaga terbarukan yaitu Biodiesel GO GREEN Kami mendukung program Go Green, mendukung penghijauan dengan mendaur ulang minyak Jelantah anda menjadi tenaga yang baik Minyakgoreng bekas atau minyak jelantah (used cooking oil/UCO) biasa terbuang begitu saja.Padahal, minyak jelantah bisa bermanfaat sebagai bahan pengganti sebagian bahan baku crude palm oil (CPO) atau sawit dalam program biodiesel di Indonesia.Langkah ini, bisa kurangi limbah ke lingkungan hidup, berikan manfaat ekonomi, baik untuk kesehatan, dan pengurangan emisi gas rumah kaca hingga HhVOb. MALANG, - Limbah sampah rumah tangga berupa minyak jelantah kerap kali dibuang begitu saja tanpa adanya pengelolaan yang baik. Namun di tangan Alexander Soegio 32 bersama rekan-rekannya, minyak goreng yang sudah tidak bisa dipakai dapat dijadikan sebagai biodiesel untuk bahan bakar dari perahu atau kapal nelayan. Usahanya itu baru dirintis pada Agustus 2019 lalu dengan diberi nama Zerolim atau kepanjangan dari Zero Limbah. Pabrik pengolahan terletak di Jalan Perusahaan Raya Nomor 8, Bodosari, Tanjungtirto, Kecamatan Singosari, Kabupaten usaha tersebut berawal dari melihat permasalahan lingkungan yang ada memiliki peluang ekonomis jika dapat dikelola dengan baik. Baca juga Ikuti Program Inkubasi, Koperasi Ponpes Ini Berhasil jadi Pemasok di Pasar Modern Pengelolaan minyak jelantah sebelumnya dilakukan oleh para mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Malang yang mengikuti lomba kewirausahaan mahasiswa Indonesia."Selanjutnya, kita kembangkan karena memiliki potensi nilai ekonomis dengan cara perolehan minyak jelantahnya melalui digitalisasi bank sampah, sekaligus menekan pencemaran lingkungan," kata Alexander saat ditemui di Kota Malang, Jawa Timur pada Sabtu 28/5/2022. Minyak jelantah diperoleh mulai dari skala rumah tangga, restoran, cafe, home industri hingga cafe yang kemudian dikelola dengan menerapkan prinsip ekonomi sirkular melalui pemberdayaan masyarakat. Gunakan Aplikasi Masyarakat dapat menyetorkan minyak jelantah di bank sampah Zerolim yang dilakukan secara online menggunakan aplikasi yang dapat diunduh di smartphone melalui Playstore atau Appstore. Saat ini sudah ada pengguna aktif dari pengunduh yang memanfaatkan layanan aplikasi tersebut. Setelahnya, pengguna terlebih dahulu mendaftar dengan login menggunakan nomor HP dan memasukkan kata sandi. Selanjutnya atur lokasi penjemputan melalui menu penjemputan dan kemudian tekan konfirmasi Pahlawan untuk mencari pengantar disekitar wilayah tersebut. CV. Artha Metro Oil adalah perusahaan yang bergerak di bidang minyak, terutama minyak bekas atau minyak jelantah. Kami akan mengumpulkan minyak bekas untuk didaur ulang menjadi biodiesel sebagai solar pengganti. Selain itu, kami menjual biodiesel dan gliserol sebagai pengolahan dari minyak jelantah yang kami kumpulkan. Kami memiliki dua layanan khusus yaitu dalam mengumpulkan minyak bekas dan mengumpulkan wadah minyak. Untuk informasi lebih lanjut tentang kantor kami dan kontak yang dapat segera dihubungi dapat memeriksa di halaman kontak kami. Artha Metro Oil mengolah berbagai minyak jelantah atau bisa disebut minyak bekas untuk diolah kembali menjadi biodiesel yang dapat digunakan kembali. Kami juga menyediakan layanan solusi pengiriman terkemuka di bidang pelayaran internasional, pengiriman barang dan layanan logistik lainnya. Jakarta - Pernahkah Anda membayangkan minyak jelantah bekas menggoreng yang kadang Anda buang sia-sia ternyata bisa jadi peluang bisnis yang menggiurkan? Andi Hilmi Mutawakkil, pemuda asal Makassar, Sulawesi Selatan membuktikan minyak jelantah bisa jadi ide bisnis yang bisa mendulang banyak Hilmi mengumpulkan minyak jelantah yang dipandang sebelah mata itu sebagai bahan baku pengembangan biodiesel, tak ecak-ecak, pengusaha berusia 21 tahun ini meraup untung hingga Rp200 juta setiap bisnis mengolah minyak jelantah menjadi biodiesel itu Andi Hilmi dapat ketika melihat sulitnya para nelayan di Makassar mendapatkan Bahan Bakar Minyak atau BBM akibat kelangkaan. Dari situlah Andi kemudian berusaha mencari solusi dengan melihat peluang minyak jelantah jadi Tempo dari laman Kementerian ESDM, Selasa, 20 April 2021, Andi Hilmi mengatakan dirinya berusaha mencari pengganti energi terbarukan dapat digunakan oleh nelayan, “Saya berusaha mencari pengganti energi terbarukan agar bisa digunakan oleh para nelayan. Prinsip saya, karya yang kita buat harus sesuai dengan kebutuhan pada saat itu,” katanya Andi sendiri merupakan bahan bakar alternatif pengganti BBM yang diolah dari campuran monoalkyl ester dari rantai panjang asam lemak, seperti minyak sayur dan lemak hewan. Penggunaan biodiesel sebagai bahan bakar pengganti tidak menyebabkan pencemaran lingkungan, sebab sisa pembakaran tidak menyumbang jumlah gas karbon dioksida, karena berasal dari tumbuhan atau hewan. Selain itu, penggunaan biodiesel juga dapat mengurangi pencemaran hidrokarbon yang tidak terbakar, karbon monoksida, sulfur dan hujan dari laman Andi Hilmi telah melakukan berbagai penelitian ilmiah sejak dirinya masih duduk di bangku SMA, saat itu ia bercita-cita untuk membuat sumber energi terbarukan. Bersama Andi Haswawi, rekannya di Kabupaten Pangkep, Andi Hilmi melakukan beragam uji coba metode mengubah minyak jelantah menjadi biodiesel. Setamat SMA, kelompok peneliti ini kemudian menyelesaikan risetnya dan memutuskan memulai usaha energi terbarukan di Kota Makassar merekrut salah satu rekan yang lain, Fauzi namanya, ketiga remaja ini memutuskan untuk memulai usaha bermodalkan iuran dari kocek masing-masing. Dari hasil iuran tersebut terkumpul uang sebanyak juta, meskipun hanya bermodal kecil, hal ini tidak mematahkan semangat Andi Hilmi, Andi Haswawi dan Fauzi untuk memproduksi biodiesel dari limbah minyak goreng bangga mereka menamai usaha mereka dengan nama Super Keren. Bahan baku minyak jelantah Andi Hilmi dapat dari penjual gorengan pinggir jalan, sebanyak 30 liter minyak jelantah bisa menghasilkan 30 liter memenuhi kebutuhan nelayan akan bahan bakar, Andi Hilmi tak hanya puas di situ, lantas ia pun kemudian bergabung dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau HPMI, melalui forum tersebut Andi Hilmi dan rekan-rekannya mengikuti kompetisi di berbagai ajang baik tingkat nasional maupun internasional untuk sekaligus memperkenalkan inovasi mereka ke pasar yang lebih beragam tantangan harus dihadapi demi usaha pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel tersebut, untuk membangun perusahaan biodiesel membutuhkan modal yang besar untuk membangun pabrik berkala besar. Untuk itu, melalui HPMI mereka berusaha mencari sponsor untuk diajak kerja sama. Berkali-kali Hilmi dan rekan-rekannya melakukan presentasi mengenai rencana Tidak sedikit yang tertarik dengan konsep usaha pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel yang mereka jabarkan. Namun usia mereka yang masih muda saat itu, yakni 19 tahun jadi penghalang. Dua syarat utama, minimal usia 21 tahun dan status menikah, membuat sekumpulan anak muda ini harus menerima dicoret dari daftar penerima dana dukungan dari institusi mereka tak lantas menyerah begitu saja, masih dilansir dari seperti kata pepatah, ada seribu jalan ke Roma. Andi Hilmi dan rekan-rekannya kemudian merekrut enam anggota baru di awal 2015, kemudian dua bulan berselang, Maret 2015, perusahaan atas nama GenOil didirikan dengan modal Rp500 juta hasil urunan semua Andi Hilmi, banyak tantangan yang harus dilalui saat menjalankan bisnis pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel, salah satunya proses pengumpulan bahan baku. Untuk mengumpulkan bahan baku tersebut, solusinya Andi membuat bank minyak jelantah di setiap RT atau TW yang difasilitasi dengan check point dan jeriken. Dengan begitu ia dapat mengumpulkan minyak jelantah dari rumah tangga di satu kota. Namun membuat bank minyak jelantah yang ideal memerlukan biaya yang banyak, untuk itu Andi Hilmi memanfaatkan program CSR untuk mengajak kerja sama perusahaan besar guna membangun bank minyak jelantah yang ideal ini Andi Hilmi telah membuat bank minyak jelantah di 20 sekolah, nantinya anak-anak sekolah akan menyetor minyak jelantah titipan ibu mereka kepada bank minyak jelantah tersebut. Oleh sebab itu, Andi Hilmi kerap melakukan edukasi kepada masyarakat agar mau mengumpulkan minyak jelantah ke bank minyak jelantah, dari pada dibuang sia-sia. Nantinya minyak jelantah tersebut ditukar dengan minyak goreng baru yang lebih masalah bahan baku, problem datang dari calon konsumen, saat pertama kali ditawarkan biodiesel sebagai pengganti BBM yang langka, nelayan enggan membeli. Padahal bahan bakar alternatif tersebut dihargai lebih murah dari BBM, yakni Rp5 ribu per liter. Namun harga murah tersebut malah membuat para nelayan curiga, apalagi warna biodiesel yang berbeda dari solar mendapatkan kepercayaan nelayan, Hilmi dan rekan-rekannya meminta para nelayan mencoba saja dulu menggunakan biodiesel yang diolah dari minyak jelantah produksi GenOil, kalau mesin kapal rusak, nantinya akan diganti. Ajaib, nelayan menyambut baik. “Jika masalah bahan bakar bagi nelayan ini bisa ditangani dengan baik, saya kira di masa mendatang, profesi nelayan Indonesia tidak akan menjadi langka,” kata Hilmy. Kini setiap hari GenOil membawa pasokan biodiesel ke nelayan Paotere, melayani sekitar 33 kelompok nelayan. Jumlahnya antara sampai liter per KHOIRUL MUHIDBaca juga ESDM Minyak Jelantah Mampu Penuhi 32 Persen Kebutuhan Biodiesel Nasional